HOME
Home » Ayam Hias » Ayam Pelung » Kajian Ayam Pelung : Legenda, Ciri Khas & Cara Perawatannya

Kajian Ayam Pelung : Legenda, Ciri Khas & Cara Perawatannya

Posted at June 25th, 2021 | Categorised in Ayam Hias, Ayam Pelung

Apabila saat ini anda berencana memiliki koleksi ayam hias, ayam pelung ini bisa jadi pilihan. Rasakan sensasi bangun dipagi hari dengan ditemani kokok indah ayam pelung..

ayam pelung
Kajian Ayam Pelung

Di zaman Now seperti sekarang ini, hampr kebanyakan orang bosan akan rutinitas sehari-hari. Dimulai dengan aktivitas berangkat kerja, pulang, tidur dan esok harinya berangkat untuk kerja lagi, pulang dan tidur lagi. Begitu kesehariannya hingga membuat kita mudah mengalami kejenuhan.

Salah satu alternatif untuk mengurangi rasa jenuh tersebut, adalah dengan melakukan tambahan aktivitas yang berbeda. Anda bisa mencoba dengan memelihara ayam hias. Karena, selain kita mendapat hiburan, anda juga mungkin akan mendapat uang sampingan dari hasil pengembangbiakannya.

Berikut saya akan coba mengkaji, mereview salah satu ayam hias yang unik, menarik, yang mungkin bisa jadi pilihan untuk anda pelihara. Ayam itu adalah Pelung.

Legenda Ayam Pelung

Baca juga : Jual ayam modern game bantam disini

Masyarakat indonesia khususnya pecinta ayam hias, tentunya sudah tidak asing lagi dengan ayam hias ini. Ya..Ayam pelung adalah ayam hias asli endemik indonesia yang memiliki ciri khas dari suara kokoknya yang panjang, lantang dan berirama. Selain itu, daya tarik lainnya adalah dari posturnya yang tinggi, besar dan memiliki bobot yang berat. Tampilannya ini memiliki kesan gagah, tangguh dan tentunya lantang.

Jika anda menginginkan suasana di rumah anda bertambah hangat dan ramai. Maka, ayam ini akan sangat cocok untuk koleksi penghias rumah atau halaman anda.

Ayam pelung adalah ayam asli endemik indonesia yang berasal dari warung kondang, cianjur, Jawa Barat. Julukan pelung itu sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Sunda yaitu mawelung atau ( melung ) yang artinya, melengkung pada saat berkokok dengan volume tinggi, panjang dan berirama. Bahkan, saat kokoknya mencapai titik akhir, bagian kepala dan lehernya ikut menunduk (bungkuk) turun hingga ke lantai.

Legenda ayam ini dalam ceritanya memiliki dua versi yang berbeda. Diantaranya :

Versi pertama :

Sekitar tahun 1850, ayam pelung pertama dipelihara dan berhasil dikembangbiakan oleh seorang kyai yang bernama H. Djarkasih (Mama Djarkasih). Beliau dikenal dengan panggilan Mama Acih yang tinggal di Desa Bunikasih, Kecamatan Warung Kondang, Cianjur Jawa Barat.

Penemuan oleh Mama Acih ini berdasarkan atas petunjuk mimpi. Didalam mimpi tersebut, ia bertemu dengan Eyang Surya Kencana. Dimana Eyang Suryakencana ini adalah Putra Sulung Bupati Cianjur yang pertama, yaitu Wiratanudatar I.

Dalam mimpi tersebut, mamak acih di perintah oleh Eyang Surya Kencana untuk mengambil sepasang anak ayam yang berada dihalaman belakang rumah beliau. Keesokan harinya, mimpi tersebut ternyata menjadi kenyataan. Pada saat mamak Acih berada di halaman belakang rumahnya, beliau menemukan sepasang anak ayam tanpa induknya. Tidak seperti ayam kampung pada umumnya, anak ayam ini memiliki postur tinggi besar dan berbulu jarang. Adapun dalam bahasa sunda, ciri bulu seperti ini disebut Torondol yaitu, bulu yang tidak lengkap / jumlah bulu yang sedikit / jarang-jarang.

jual ayam pelung
jual ayam pelung

Foto milik : mas Anggit Kacer

Setelah dipelihara oleh Mama Acih, ternyata sepasang anak ayam itu mempunyai beberapa kelebihan dibanding ayam lokal/kampung lainnya. Yaitu, ayam jantan tersebut memiliki ukuran tubuh yang tinggi besar, dengan jengger berdiri tegak dan bergerigi nyata, serta memiliki suara kokok yang panjang dan berirama merdu mengalun indah.

Karena keunikannya, akhirnya ayam ini menarik banyak minat orang-orang disekitar yang tertarik dengan postur dan khususnya suara kokoknya. Dengan suara kokoknya yang panjang dengan gerakan melewung ini, akhirnya dijulukilah ayam ini dengan sebutan ayam pelung.

Versi kedua :

Menurut cerita salah seorang nara sumber yang bernama bapak nambeng. Beliau merupakan salah satu peternak ayam pelung yang berasal dari warung kondang. Menurut ceritanya, sekitar tahun 1940, seorang murid yang berasal dari Jambudipa Kecamatan Warung Kondang bernama H. Kosim bertamu kepada gurunya Mama Ajengan Gudang.

Ia melihat seekor ayam betina yang sedang mengasuh anak-anak ayam dan diantaranya ada satu ekor yang bentuk badannya berbeda dengan yang lainnya, besar, tinggi dan (torondol). Ia kemudian menyampaikan keinginannya kepada gurunya itu untuk memiliki dan membeli sepasang ayam tersebut.

Permohonan H. kosim untuk membeli anak ayam tersebut dikabulkan. Sepasang anak ayam yang dibeli oleh H. Kosim tersebut dikembangkannya di Warung kondang. Setelah dipelihara hingga dewasa, ternyata ayam ini memiliki suara kokok dan postur yang sangat unik dan berbeda. Disinilah awal mula dikenalnya ayam unik ini. Dan karena suaranya yang terdengar aneh, akhirnya dijululikah ayam ini dengan sebutan Pelung.

Dikutip dari : radarsukabumi.com

Dari cerita legenda diatas, kita bisa ambil kesimpulan bahwa ayam pelung merupakan ayam asli endemik indonesia yang memang aslinya berasal dari cianjur, jawa barat.

lukisan ayam pelung
lukisan karya bapak Dandan SA

Ciri Khas Utama Ayam Pelung : Kokok / suara

Berdasarkan tipenya, ada dua jenis tipe suara pada bangsa ayam. Yaitu :

1. Call / panggilan

Tipe suara call digunakan dalam berkomunikasi antar sesama ayam, sebagai isyarat adanya musuh / respon predator, saat terkejut dan ketika menemukan makanan. Tipe suara call terdapat pada ayam jantan dan betina.

2. Song / nyanyian.

Tipe song ini hanya terdapat pada ayam jantan. Kokok ini merupakan ciri suara sebagai pernyataan kekuasaan atas wilayah. Juga berfungsi sebagai atraksi pejantan untuk memikat induk betina agar tertarik untuk dikawini. Ekspresi vokalisasi pada ayam merupakan bentuk dimorfisme seksual pada daerah diotak yang bertanggung jawab terhadap produksi song (Jackman, 2003).

Song merupakan perilaku yang kompleks sebagai hasil interaksi faktor genetik dan lingkungan.

Brenowitz dkk (2003) menjelaskan bahwa, pada kebanyakan spesies burung, suara song hanya diproduksi pada ternak jantan. Pada ayam, suara kokok termasuk suara tipe nyanyian dan merupakan karakteristik seks sekunder. Sifat berkokok biasanya baru muncul setelah dewasa dan dipengaruhi oleh hormon testosterone.

Siklus song terjadi sepanjang hari (pagi, siang, sore, malam). Tingkat metabolisme hewan yang berbeda sangat dipengaruhi oleh cahaya. Peningkatan intensitas cahaya menghasilkan peningkatan aktivitas enzim, tingkat metabolisme umum, kelarutan garam dan mineral di protoplasma.

Hewan yang tinggal di gua ditemukan menjadi lamban dalam kebiasaan mereka dan mengandung laju metabolisme yang lambat. Dalam banyak hewan (misalnya, burung) cahaya diperlukan untuk pengaktifan gonad dan dalam memulai kegiatan pemuliaan tahunan. Gonad burung ditemukan menjadi aktif dengan pencahayaan yang meningkat selama musim panas dan mundur selama periode pencahayaan yang lebih pendek di musim dingin. (Samiksha, 2013).

Ciri Khas

Ciri khas suara Ayam Pelung memang memiliki perbedaan dengan suara kokok ayam kampung lainnya. Kokok pejantan memiliki irama yang panjang dan merdu mendayu dan akan memiliki suara yang panjang apabila memiliki kesehatan dan pernapasan yang baik.

Pelung remaja yang baru belajar berkokok, memiliki suara yang labil atau belum memiliki suara yang panjang secara konsisten. Kokoknya akan menjadi stabil seiring bertambahnya usia. Ayam yang pernah terserang penyakit radang tenggorokan suaranya menjadi rusak yaitu bunyi kokoknya serak dan pendek. Suara serak atau parau tersebut disebabkan adanya gangguan lendir pada saluran pernapasan.

Volume Suara jantan mempunyai beberapa macam volume suara yaitu:

  • Suara dengan volume besar
  • Kokok dengan volume sedang
  • Suara dengan volume kecil

Secara umum, peternak lebih menyukai Pelung dengan volume suara besar. Untuk mendapatkan ayam ini dengan volume suara besar sangat sulit, karena biasanya mereka yang memiliki volume suara besar akan memiliki suara yang kasar dan serak.

Pelung yang memiliki volume besar dan suara yang indah memiliki nilai jual yang sangat tinggi. 2.5 Irama Suara Kokok Pelung pada umumnya memiliki irama yang berbeda, merdu, monoton, dan sumbang.

buku sejarah
buku panduan dan sejarah pelung karya Bp. Agus Abdurahman

Suara Kokok Ayam Pelung

Jenis kokok / suara terdiri dari suara depan, suara tengah, dan suara akhir. Irama sangat berpengaruh positif pada ketiga suara tersebut. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

  • Suara kokok depan akan disebut bagus bila mempunyai lagu irama yang panjang, bersih, dan tidak tersendat-sendat.

Menurut para pakar di jawa barat, suara depan dari kokok tersebut dapat diformulasikan dengan bunyi kukudur, kukulir, tetelur, dan kurikil. Suara tengah mempunyai tiga corak yaitu lenggang, lenggang-lenggang, dan lelah yang mempunyai kaitan dengan alun atau gelombang suara.

  • Lagu irama suara tengah Lagu irama pada suara tengah mempunyai suara yang mengalun panjang, merdu, tidak serak serta tidak terputus-putus.

Adapun suara tengah yang terbaik jika suara tengah tersebut mempunyai corak “lenggang-lenggang” karena suara ini mempunyai irama yang mengalun merdu dan tidak tersendat-sendat. Suara tengah yang dianggap baik mempunyai tempo paling sedikit 6,5 detik.

Lagu irama suara akhir Suara akhir atau suara penutup dari kokok jago pelung ada tiga macam yaitu kung, kewung, dan yang terbaik kecubung.

  • Suara akhir yang baik juga harus bersih panjang dan tidak terputus-putus dan mempunyai tempo minimal 3 detik. 2.6 Bersih kotornya suara berpengaruh terhadap keindahan suaranya.

Suara kokok yang bersih akan lebih merdu dan nyaring jika dibandingkan dengan kokok yang suaranya kotor. Suara yang bersih dapat dibedakan dengan suara yang kotor yaitu ;

  • Pada suara kokok yang bersih dapat ditandai dengan tidak terdengarnya konsonan “RRR” pada akhir bagian kokok dan yang terdengar kemunculan bunyi “ng” yang membuat suara lebih merdu dan menggema.

Ciri Utama Kokok

  • Khas pada jantan, kokok mengalun panjang, berirama dan tidak terputus-putus.
  • Kokok awal atau angkatan pertama terdengar besar, bertenaga, bertekanan, bersih dan mengalun tidak terburu-buru.
  • Suara tengah terdengar nyambung setelah suara awal, panjang, besar, naik, bersih, halus, jelas licin.
  • Kokok akhir, terdengar nyambung setelah suara tengah, panjang, bersih dan jelas dan membesar pada ujungnya.

Ciri Fisik Utama Ayam Pelung :

ciri fisik pelung
ciri fisik
  • Jengger/balung tunggal, bergerigi berwarna merah; ukuran pada ayam jantan lebih besar dari pada ayam betina.
  • Pial: bulat berwarna merah; pada ayam jantan lebih besar dan bergayut dari pada ayam betina.
  • Badan, bentuk penampang samping: oval, silinder atau bulat; ayam jantan lebih besar dan lebih tegap dari ayam betina.

Bobot ayam pelung dewasa

  • Jantan 3,70 – 5,85 kg /ekor
  • Betina 2,70 – 4,15 kg /ekor

Warna bulu         

  • Betina umumnya kuning tua kecokelatan (warna buah kemiri); kuning muda; hitam blorok dengan bercak putih atau kuning tua dengan bercak putih.
  • Jantan tidak memiliki pola khas, umumnya campuran merah dan hitam kuning dan putih, dan campuran hijau mengkilat.

Cara Perawatan Ayam Pelung

anakan pelung
Jual bibit ayam pelung

Bibit anakan golden pheasant dengan harga termurah, bisa anda dapatkan disini.

Daya tarik utama ayam pelung tentunya adalah dari suara kokoknya. Apabila dalam pemeliharaanya tidak berjalan seperti semestinya maka, akan berpengaruh khususnya terhadap suara kokok dan umumnya pada kesehatannya. Selain itu, perawatan yang kurang baik akan ber efek pada frekuensi berkokok.

Frekuensi berkokok pada umumnya pada saat menjelang fajar, tengah hari, dan petang. Ada yang rajin berkokok hampir setiap saat dan menunjukkan keinginan berkokok yang cukup tinggi, namun sebaliknya ada pula yang sangat malas berkokok.

Frekuensi berkokok tersebut sangat ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

Perubahan Cuaca

anakan usia 1 bulan
anakan / bibit pelung jenis kelamin jantan

Pada sa’at terjadi perubahan cuaca secara drastis atau tiba-tiba, biasanya ayam malas berkokok dan akan sangat beresiko terserang penyakit. Virus penyakit yang menyerang pada musim seperti ini, adalah virus penyakit ngorok atau Snot. Jika terserang penyakit ini, ayam menjadi malas berkokok dan suara kokoknya akan serak dan pecah.

Untuk pencegahannya, usahakan kandang diberi penutup seperti korden atau kerai agar ayam terhindar dari hawa dingin dan terpaan angin malam. Bisa juga kandang diberi tambahan lampu, agar hawa dalam kandang menjadi hangat .

anakan
anakan jantan usia 1 bulanan

Kondisi kesehatan berpengaruh terhadap frekuensi berkokok nya. Ayam yang sakit akan kehilangan semangat untuk berkokok. Frekuensi berkokok sangat erat kaitannya dengan kondisi kesehatan nya, semakin sehat maka akan semakin rajin berkokok dan jika kesehatannya menurun akan malas berkokok.

Kebersihan Kandang dan Lingkungan

Kebersihan kandang sangat berpengaruh terhadap frekuensi berkokok. Kandang yang bersih akan memberikan kenyamanan sehingga membuat ayam rajin berkokok. Sinar matahari pagi harus dapat masuk ke dalam kandang sehingga ayam dapat terkena sinar matahari pagi secara langsung agar Ayam Pelung menjadi sehat dan memiliki keinginan berkokok yang baik.

Sumber :

Kontak Kami

Bagi anda yang sedang membutuhkan ayam ini, kami ayamkalkun.com menjual ayam pelung mulai dari bibit anakan, remaja hingga indukan siap pelihara. Untuk cek ketersediaan stok dan harganya, silahkan kontak kami :

ayam dewasa
Menerima pesanan ayam pelung, siap kirim antar kota dan antar pulau

Guntur Ginanjar : 0821-3708-2479
Windaru Rohmat : 0858-6819-1174.

Cek sample video salah satu ayam pelung kami disini :

https://www.instagram.com/p/BVCPBTbFmY2/

Penutup

Bila dalam penulisan artikel ini kami ada kesalahan, baik itu dari data, fakta dan kata, kami mohon pemakluman dan pintu maaf dari anda.

Saya sendiri bukan seorang Mastah ternak tapi jugan bukan pemula, hanya orang biasa saja yang senang dan perduli dengan keberadaannya yang khas dan merupakan salah satu kebanggaan bangsa ini.

Untuk saya sendiri, ayam ini memiliki tempat tersendiri karena, saya sendiri asli orang cianjur yang merupakan asal dari ayam ini. Dari saya kecil, ayam pelung sudah menjadi bagian dalam keluarga. Kakek dan paman – paman saya rata-rata memang senang memeliharanya.

Memelihara ayam merupakan hal yang menyenangkan. Selain menjadi hiburan, dengan memelihara ayam juga bisa menjadi edukasi. Apabila anda seorang ayah / ibu, anda bisa ajarkan anak tercinta anda untuk memelihara ayam. Tujuannya agar mereka mulai belajar bertanggung jawab, disiplin  untuk merawat dan memelihara kelangsungan hidup yang layak buat si ayam.

Terima kasih telah berkunjung ke website ayamkalkun.com ini. Suatu kebanggaan bagi kami untuk mendapat perhatian dari anda. Semoga sukses selalu dan Selamat menikmati hari-hari indah bersama keluarga, sahabat dan ayam peliharaan anda..Wassalam

Buka juga halaman kami yang lain disini :

Ayam Golden Pheasant
Penjualan Kalkun
jualan Ayam Brahma
Jual Burung Merak Putih
Burung Unta
Bebek mandarin duck
ayam cemani
jual ayam dongtao
Ayam pheasant
Jual bibit ayam kalkun

No comment for Kajian Ayam Pelung : Legenda, Ciri Khas & Cara Perawatannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *