Burung merak sudah tersohor sejak dahulu kala sebagai hewan yang memiliki keindahan yang luar biasa. Bahkan, konon raja Firaun kuno saja memiliki hobi memelihara burung ini. Tidak berlebihan memang bila mereka “tersebut” dijuluki sebagai salah satu burung surga. Karena pesona keindahan, keelokan dan ke eksotisannya mampu memanjakan pandangan mata siapa saja yang melihatnya. Anak-anak, remaja hingga orang dewasa semua pasti terpesona ketika memandangnya.
Di setiap Kebun binatang hingga mini zoo, mereka pasti selalu ada untuk menghiasi koleksi tempat tersebut. Karena burung merak selalu menjadi salah satu hewan unggulan untuk dipamerkan. Tidak hanya itu, bulunya sering dijadikan untuk hiasan / accesories. Tidak lupa, juga dijadikan hiasan untuk kesenian tradisional seperti reog Ponorogo contohnya.
Memiliki bulu berwarna dengan kilap yang mempesona adalah salah satu sisi eksotis dari burung ini. Tidak lupa bulu ekornya yang indah panjang menjulai juga jadi keunggulannya. Ketika mereka memekarkan bulu ekornya, disitulah tampilan utama sang jantan dalam menunjukan keindahannya.
Blue peacock atau merak biru adalah salah satu jenis yang dijadikan salah satu ikon hewan negara india. Burung ini mewakili varietas burung-burung yang merupakan endemik negara. Statusnya dianggap sangat sakral sehingga dijadikan kebanggaan nasional negara tersebut. Walaupun begitu, merak biru tidak hanya memiliki habitat asli di india saja.
Dinegara tetangganya yaitu bangladesh, nepal, pakistan, birma, srilangka dan congo mereka juga banyak ditemukan disana. Bisa dikatakan tanah kelahirannya adalah diwilayah ini. Merak biru adalah jenis asli tertua dari jenis merak yang berasal dari kawasan india.
Adapun jenis keturunan dari jenis ini salah satunya adalah merak putih. Keaneka ragaman jenis-jenis ini terjadi berkat adanya mutasi warna bulu yang alami terjadi kepada aneka jenis unggas. Selain itu, jenis-jenis baru bermunculan dikarenakan terjadinya perkawinan silang ( hybrid ) dari berbagai macam jenis merak.
Menurut wikipedia, awalnya hanya ada tiga jenis merak yang ada di dunia. Yaitu :
1. Indian Blue peacock
2. African peacock
3. Javanese & Burmese Peacock
Negeri kita mempunyai wilayah yang sangat luas dengan hutan-hutan tropis. Dimana, wilayah seperti ini merupakan tempat yang cocok untuk aneka jenis burung. Dan, salah satunya adalah burung merak hijau.
Di daerah kepulauan jawa khususnya, hingga saat ini kita masih bisa menemukan mereka berhabitat diantara hutan-hutan lindung yang tersisa.
Salah satu daerah yang masih memiliki populasi dalam jumlah yang cukup banyak diantaranya yaitu hutan lindung di kabupaten blora Jawa tengah. Burung merak hijau disana hingga kini masih cukup terjaga keberadaannya.
Untuk tetap menjaga eksistensinya, pemerintah telah memasukan burung merak hijau kedalam undang-undang yang mengatur mengenai perlindungan hewan-hewan langka yang merupakan endemik asli Indonesia. Tentunya, bukan hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab untuk menjaga keberadaannya. Tetapi, adalah tugas kita semua untuk menjaganya.
Selain itu, habitat atau lingkungan hidup yang biasa mereka tinggali juga harus menjadi prioritas utama untuk dilindungi terutama dari penggundulan dan eksploitasi alam.
Berbeda dengan jenis lainnya, merak hijau memiliki keunggulan yang tidak dimiliki lainnya. Diantaranya, postur mereka lebih besar dan warna betinanya pun memiliki warna bulu yang indah dan mengkilap. Coraknya pun memiliki eksotisme tersendiri terutama pada bagian bulu lehernya.
Mereka termasuk dalam keluarga phasianidae atau bisa dikatakan dikategorikan sekeluarga dengan ayam pheasant.
Dalam bahasa sanksakerta, mereka biasa disebut dengan nama mayura. Adapun julukan ini diberikan karena burung merak merupakan pembunuh alami ular. Suku-suku tradisional kuno menganggap mereka merupakan makhluk mitologi yang disakralkan. Dalam lukisan, arca-arca kuno banyak ditemukan gambar-gambar mereka yang dipajang sebagai lambang keistimewaan dan kebijaksanaan.
Mengapa mereka di istimewakan ? Karena, mereka kerap kali bersanding sebagai teman ” pembantu “para dewa. Dalam filosofi kepercayaan buddhist, burung ini melambangkan kebijaksanaan.
Bulunya sering digunakan untuk berbagai macam acara-acara ritual dan sebagai hiasan ornamen. Dalam mitologi yunani kuno, asal usul bulu merak terdapat penjelasannya dalam kisah dewa hera dan dewa argus.
Berasal dari manakah burung merak ?
Asia selatan ( india, bangladesh, srilanka, nepal, Pakistan,burma ) Asia tenggara ( Indonesia) dan Congo ( afrika ).
Apakah burung merak boleh di pelihara untuk diternak?
Selain merak hijau, statusnya tidak termasuk hewan dilindungi.
Lalu bisakah dipelihara untuk pribadi ?
Jawabannya bisa. Untuk lengkapnya anda bisa lapor terlebih dahulu ke BKSDA setempat untuk kepastian status serta beberapa persyaratan perizinan nya.
Berapa butirkah mereka bertelur?
Kebanyakan mereka bertelur ketika musim hujan saja. Jumlah telur rata-rata minimal 3-4butir. Di penangkaran jumlah telur mereka bisa mencapai 8-12butir, namun ada caranya tersendiri untuk bisa mendapatkan jumlah seperti tersebut. Untuk penjelasannya, anda bisa juga buka seputar beternak merak disini.
Apa saja yang harus dilakukan ketika mereka mulai bertelur?
Anda bisa menetaskan telurnya secara alami ( dierami induknya ). Atau, bisa juga dierami ayam biasa atau menggunakan mesin tetas ( incubator ).
Berapakah rata-rata usianya?
Dihabitat aslinya dialam liar, mereka rata-rata sanggup mencapai usia hingga 20tahunan.
Berapa lamakah telur dierami sampai menetas?
28hari.
Apakah makanan sehari-harinya?
Pakan sehari-harinya bisa diberikan Voor / konsentrat, dedak dicampur irisan sayuran, dedak campur nasi, Buah-buahan ( pepaya, semangka, pisang ) dll. Utamanya bisa disamakan pakannya seperti ayam biasa pada umumnya.
Apakah merak memangsa ayam?
Tidak. Mereka bahkan bisa hidup berdampingan dengan ayam biasa.
Berikut ini, beberapa sampel foto keindahan dari blue peacock (merak biru)..
Bila anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang keindahan burung merak nan cantik ini, silahkan anda bisa telusuri seluruh postingan didalam website ini.
No comment for Keindahan Burung Merak : Deskripsi + Galeri Foto