Ayamkalkun.com – Buka disini untuk menyimak tips – tips cara beternak ayam kalkun. Rangkuman beberapa tips cara ternak ayam kalkun mulai dari tujuan ternak, persiapan kandang, pakan serta tekhnik untuk pembibitan.
Beternak ayam kalkun adalah hal yang menyenangkan, selain kita menikmati keindahannya, kalkun juga bisa dibudidayakan untuk bisnis.
Apa saja sih yang wajib diperhatikan untuk memulai beternak ayam kalkun?
Apa saja yang harus dipersiapkan ?
Ada 2 hal dasar yang perlu direncanakan terlebih dahulu, anda harus memastikan tujuan beternaknya.
Apakah anda beternak untuk pembibitan ( menghasilkan bibit / anakan ) atau anda beternak untuk pembesaran kalkun pedaging / potong.
Ada perbedaan besar dari kedua tujuan beternak tersebut.
Disini, saya hanya akan menjabarkan cara beternak untuk pembibitan saja. Di lain waktu, saya akan bahas juga metode cara beternak ayam kalkun untuk kalkun hias.
Sepengalaman saya dalam dunia budidaya ternak ayam hias terutama ayam kalkun. Kebanyakan orang memelihara kalkun hanya sebatas merawatnya saja. Sayangnya tanpa melihat aspek-aspek penting yang harus diperhatikan dan dijalankan dalam membudidayakannya.
Padahal bila aspek-aspek tersebut dijalankan dengan baik, bukan tidak mungkin, beternak ayam kalkun bisa menjadi sumber mata pencaharian utama.
Bagi anda yang akan membudidayakan ayam kalkun ini, berikut kami akan coba berikan pandangan seputar cara beternak ayam kalkun. Adapun tujuannya untuk menghasilkan pembibitan sehingga menghasilkan bibit yang unggul.
Baiklah sebelum anda memulai membaca artikel ini, ada baiknya anda sediakan segelas kopi hangat disamping anda biar gak kendor..hehe.
1. Persiapan Lahan / Kandang
2. Persiapan Pakan
3. Pemilihan Bibit Unggul
Bila anda memulai beternak ayam kalkun dengan memelihara bibit anakan maka lahan yang dibutuhkan tidaklah terlalu besar.
Cukup disediakan lahan minimal 1 x 1,5 meter persegi dan kandang kotak yang asupan udara hangatnya cukup. Kandang dialiri listrik agar bisa diberi penerangan lampu untuk penambah suhu hangat.
Berikut ini sample photo nya :
Untuk yang lokasi beternak ayam kalkunnya didaerah hangat dan panas. Anakan usia diatas 1,5 bulan sudah tidak perlu diberi penerangan lampu karena, bulunya sudah tebal.
Namun, apabila kandang diberi lampu juga tidak apa-apa. Di usia ini, tujuan dilampu bukan untuk penghangat. Tapi, agar diwaktu malam atau ketika gelap, kalkun masih bisa makan.
Di waktu pagi hari, minimal dalam seminggu 2-3x baiknya anakan dijemur agar lebih sehat. Sinar matahari dipagi hari bermanfaat membunuh mikro bakteria. Juga mengandung vitamin D sehingga, anakan kalkun bisa lebih tahan dalam menangkal virus penyakit. Dan juga sangat baik untuk pertumbuhan tulang.
Bila anda memulai ternak ayam kalkun dengan memelihara bibit dewasa / indukan. Maka lahan yang dibutuhkan lebih besar di banding dengan memulai ternak dari bibit. Minimal, kandang yang baik untuk indukan adalah 2×2 meter persegi.
Semakin lahannya luas, maka jauh semakin bagus. Disarankan posisi kandang menghadap ke arah timur daya, agar ketika pagi hari tiba kandang bisa tersinari matahari langsung.
Untuk tips pakan bibit kalkun dibawah usia 1 bulan baiknya diberikan pakan konsentrat / voor saja. Tujuannya agar perkembangan postur lebih cepat besar dan asupan gizinya baik. Bisa juga pakan diberikan campuran irisan sayuran karena kalkun sangat menyukai sayuran.
Komposisinya yaitu voor diberi air matang lalu dicampur dengan irisan sayuran.
Pakan juga bisa diberi variasi lainnya. Yang penting kita harus peka, dan bisa menilai apa yang paling disenangi kalkun. Misal kalkun senangnya diberi pakan voor saja berarti, pemberian pakan hanya voor saja tak usah diberi campuran pakan lainnya.
Pakan bibit di atas usia 1 – 2,5 bulan biasanya saya beri pakan campuran. Yaitu, campuran antara voor ditambah air ( di beri air mentah boleh asal kualitas airnya baik ), dengan irisan sayuran dan bekatul.
Komposisi nya voor 45%, bekatul 10% sayuran 45%. Sayuran yang saya kasih biasanya sayur sawi, kol, kubis, kangkung. Terkadang diberi juga pakan campuran voor, bekatul dengan irisan rumput dan eceng gondok.
Saya sarankan untuk sayuran baiknya sayuran yang higienis dan alami.
Untuk usia 2,5 bulan up ( remaja ) sampai usia indukan sudah bisa diberikan pakan full bekatul dicampur dengan irisan sayuran.
Silahkan anda bisa mencari variasi pakan sendiri-sendiri asalkan pakan tersebut cocok dengan kebiasaan pakan kalkun pada umumnya.
Pemberian waktu pakan bisa di beri 1 hari 2 kali dan bisa juga dalam 1 hari 3 kali. Berikut ini sampe photonya :
Pertama kali yang harus diperhatikan dalam memilih bibit adalah, dilihat terlebih dahulu kualitas dari indukannya. Baik itu dari segi postur maupun jenis warna nya.
Contoh, bila anda ingin beternak untuk kalkun hias seperti kalkun jenis warna black spanish,bourbon red,royal palm dan blue slate. Maka sebelumnya pastikan bahwa, si bibit tersebut adalah keturunan asli dari perkawinan indukan sesama jenis warna kalkun tersebut.
Berikutnya anda ingin memelihara jenis black spanish. Maka dipastikan juga anakan yang dipilih adalah anakan asli. Yaitu, anakan yang memang hasil dari perkawinan dari indukan jenis warna black spanish murni / bukan silangan.
Sekian dulu sekilas pandangan saya mengenai cara beternak kalkun. Semoga artikel ini bermanfaat buat anda dan bisa lebih mengoptimalkan cara pandang anda dalam memulai budidaya ternak kalkun pada khususnya.
Murni artikel ini dari pengalaman saya sendiri dalam beternak kalkun. Sehingga, bila ada kekurangan dan kesalahan informasi harap dimaklumi.
Bila anda ada pertanyaan seputar ternak kalkun dan berminat membeli produk kalkun hasil peternakan kami, silahkan anda bisa menghubungi:
Guntur Ginanjar
0878 3830 5588
0821 3708 2479
Facebook : guntur.ginanjar.12
Windaru rohmat
0858 6819 1174
facebook : windaru.rohmat
Dilain waktu insyaAlloh akan saya posting lagi artikel-artikel mengenai seputar beternak kalkun dan ayam hias pada umumnya.. Terima kasih telah berkunjung ke blog kami..
Wassalam.
Baca juga mengenai jual kalkun dan seputar ayam hias di blog ini :
6 Comments for Tips Cara Beternak Ayam Kalkun Yang Tepat dan Ideal
Terima kasih artikelnya mas guntur